SISTEM
INFORMASI AKUNTANSI PENGELUARAN
PROSEDUR PEMBELIAN DAN
PENGELUARAN KAS
Tujuan
dari siklus pengeluaran adalah untuk mengubah kas perusahaanke dalam bentuk
bahan baku fisik serta sumber daya menusia yang dibutuhkannya untuk menjalankan
bisnis. Kebanyakan entitas bisnis beroperasi dengan cara kredit dan tidak
membayar sumber daya hingga saat memperolehnya. Waktu jeda antara berbagai
kegiatan ini memisahkan proses pemerolehan ke dalam 2 tahap, yaitu tahap fisik
yang melibatkan pemerolehan sumber daya dan tahap finansial yang melibatkan
pengeluaran kas.
Gambaran
Umum Aktivitas Pembelian dan Pengeluaran Kas
Ø Sistem pemrosesan pembelian:
1.
Fungsi pembelian dimulai dengan
mengenali kebutuhan untuk menambha persediaan kembali melalui observasi cetatan
persediaan. Informasi ini dikirim ke proses pembelian dan utang usaha.
2.
Proses pembelian menentukan jumlah yang
akan dipesan, memilih pemasok, dan membuat pesanan pembelian, dan informasi
akan dikirim ke pemasok dan proses utang usaha.
3.
Beberapa waktu perusahaan akan menerima
barang persediaan danri pemasok , yang kemudian barang akan dikirim ke toko dan
gudang.
4.
Informasi mengenai penerimaan barang
digunakan untuk memperbaharui catatan persediaan.
5.
Proses utang usaha menerima faktur dari
pemasok.
6. Buku
besar menerima informasi ringkasan dari utang usaha (kenaikan total dalam
kewajiban) dan pengendali persediaan (keknaikan total dalam persediaan).
Sistem Manual
Sistem
pembelian manual dapat diaplikasikan untuk perusahaan menufaktur dan ritel.
Perbedaannya terletak pada cara berbagai transaksi diotorisasi, yaitu
perusahaan manufaktur membeli bahan baku untuk produksi dan keputusan
membelinya diotorisasi oleh perencanaan dan pengendalian produksi. Sedangkan
perusahaan ritel membeli barang jadi untuk dijual kembali dan keputusan
membelinya diotorisasi oleh fungsi pengendalian persediaan .
Pengendalian Persediaan
Perusahaan
mengurangi persediaannya dengan mentransfer bahan baku ke dalam proses produksi
(siklus konversi) dan menjual barang jadi ke pelanggan (siklus pendapatan).
Ketika
persediaan jatuh ke titik pemesanan ulang yang telah ditentukan, staf administrasi
akan membuat permintaan pembelian (purchase
requisition).
Tergantung
dari metode yang digunakan untuk mengidentifikasi kebutuhan persediaan,
permintaan pembelian terpisah akan dibuat untuk tiap barang atau cara lainnya,
sebuah permintaan pembelian dapat berisi beberapa jenis barang.
Departemen Pembelian
Departemen
pembelian menerima permintaan pembelian, menyortirnya berdasarkan nama pemasok jika
;perlu, dan membuat pemesana pembelian (purchase
order – PO). 2 salinan PO, salinan pertama akan dikirim utang usang sebagai
file utang usaha tunda dan salinan kedua akan disimpan dalam bentuk file
pesanan pembelian terbuka (open purchase
order file).
Pengendalian
persediaan menyediakan informasi berupa alamat pemasok utama, jumlah pesanan
ekonomis (economic order quantity – EOQ).
Bagian Penerimaan
-
Penerimaan persediaan à
yaitu barang yang tiba dari pemasok direkonsiliasi dengan salinan PO yang
disebut salinan kosong (blind copy).
Salinan kosong adalah alat yang penting dalam mengurangi eksposur. Tujuannya
adalah untuk memaksa staf administrasi bagian penerimaan menghitung dan
memeriksa persediaan dalam mengisi laporan penerimaan.
-
Pembuatan laporan penerimaan à
laporan penerimaan (receiving report)
terdiri dari beberapa bagian yang menyatakan jumlah dan kondisi persediaan.
Terdiri dari 5 salinan, salinan pertama menyertai persediaan fisik di gudang,
salinan kedua dikirim ke departemen pembelian yang akan merekonsiliasi dengan
file PO terbuka dan jika benar maka akan ditutup sebagai file pesanan (closed purchase order file). Salinan
ketiga dikirim ke bagian pengendalian persediaan dan salinan keempat dikirim ke
bagian utang usaha yaitu file tunda utang usaha, serta salinan terakhir
disimpan di bagian penerimaan.
Bagian Utang Usaha
Bagian
utang usaha telah meneriima dan sementara menyimpan berbagai salinan permintaan
pembelian, pesanan pembelian, dan laporan penerimaan. Dokumen formal yang
menyediakan adalah faktur pemasok (supplier’s
invoice). Jika faktur belum diterima maka akan menunda pencatatan
kewajiban, dan setelah faktur diterima maka bagian utang usaha akan
merekonsiliasi informasi finansial dengan berbagai file tunda dan mencatat
transaksi pembelian ke rekening pemasok dan buku pembantu utang usaha. Setelah
mencatat semua kewajiban, staf adm. Bagian utang usaha akan mentransfer semua
dokumekn sumber (permintaan pembelian, pesanan pembelian, laporan penerimaan,
dan faktur) ke file utang usaha terbuka (open
accounts payable file) yang diatur berdasarkan tanggal jatuh tempo
pembayaran untuk memastikkan bahwa utang dibayar pada tanggal terakhir yang
diizinkan tanpa melewati tanggal jatuh tempo dan kehilangan diskon.
Sistem Voucher Utang
Sistem
voucher utang (voucher payable system)
digunakan sebagai alternatif dari prosedur utang usaha. Sistem ini, bagian
utang usaha menggunakan bukti kas keluar (cash
disbursement voucher) dan membuat nomor register voucher. Voucher
memberikan penendaian yang lebih baik atas pengeluaan kas, dan memungkinkan
perusahaan mengonsolidasikan beberapa pembayaran ke pemasok yang sama melalui
voucher sehingga mengurangi jumlah cek yang ditulis. Bagian utang usaha
mencatat voucher dalam nomor register voucheyr.
Bagian
utang usaha menyimpan bukti kas keluar bersama dengan dokumen sumber
pendukungnya dalam file voucher utang (voucher
payable file), yang sama dengan file utang usaha terbuka.
Bagian Buku Besar
Bagian
buku besar menerima voucher jurnal dari bagian utang usaha dan sebuah ringkasan
akun dari bagian pengendalian persediaan. Selain itu merekonsiliasi pengendali
persediaan serta ringkasan buku pembantu persediaan.
Ø Sistem Pengeluaran Kas
Sistem
pengeluaran kas memproses pembayaran berbagai kewajiban yang timbul dari sistem
pembelian. Tujuan utama adalah untuk memastikan bahwa kreditor yang valid
menerima jumlah terutang yang benar ketika kewajiban jatuh tempo. Sistem ini
terdiri atas 3 proses:
1. Proses
utang usaha meninjau file utang usaha mengenai berbagai dokumen yang jatuh
tempo dan mengotorisasi proses pengeluaran kas untuk melakukan pembayaran.
2.
Proses pengeluaran kas membuat dan
mendistribusikan cek ke para pemasok. Salinan cek akan dikembalikan ke bagian
utang usaha sebagai bukti kewajiban telah diabayar, dan utang usaha akan
diperbaharui untuk menyingkirkan kewajiban.
3. Pada
akhir periode baik proses pengeluaran kas maupun utang usaha mengirim informasi
ringkasan ke buku besar, yang kemudian akan direkonsiliasi dan dicatat ke akun
pengendali kas serta utang usaha.
Bagian Utang Usaha
Bagian
utang usaha meninjau file voucher utang terbuka (open vouchers payable file) atau utang usaha untuk melihat
berbagai dokumen yang jatuh tempo dan dan mengirim voucher serta dokumen
pendukungnya ke bagian pengeluaran kas.
Bagian Pengeluaran Kas
Bagian
pengeluaran kas menerima paket voucher dan meninjau berbagai dokumen untuk
melihat kelengkapan dan akurasi admnistrasinya. Untuk tiap pengeluaran, staf
administrasi membuat cek 3 salinan dan mencatat nomor cek, jumlah uangnya,
nomor voucher, serta data lainnya yang terkait dalam daftar cek (check register) yang disebut juga
jurnal pengeluaran kas (cash
disbursements journal).
Bagian Buku Besar
Bagian
buku besar menerima voucher jurnal pengeluaran kas dak ikhtisar akun dari
bagian utang usaha. Angka dalam voucher menunjukkan pengurangan total dalam
kewajiban perusahaan dan akun kas sebagai akibat dari pembayaran ke pemasok.
Ø Pengendalian Siklus Pengeluaran
Otorisasi Transaksi
-
Subsistem pembelian à
bagian pengendalian persediaan memonitor tingkat persediaan secara
terus-menerus. Formalisasi proses otorisasi akan mendorong manajemen persediaan
yang efisien dan memastikan legitimasi berbagai transaksi pembelian.
-
Subsistem pengeluaran kas à
bagian utang usaha mengotorisasi pengeluaran kas melalui bukti kas keluar.
Jurnal pengeluaran kas (daftar cek) yang berisi nomor voucher mengotorisasi
cek, dan merupakan jejak audit untuk memverifikasi autentikasi setiap cek yang
ditulis.
Pemisahan Pekerjaan
-
Pemisahan pengendalian persediaan dari
gudang à
bagian pengendalian mencatat secara terperinci berbagai aktiva fisik
persediaan, dan bagian gudang harus menyimpannya.
-
Pemisahan bagian buku besar dan utang
usaha dengan pengeluaran kas à aktiva yang berpotensi eksposure adalah
kas. Catatan yang mengendalikan aktiva adalah buku pembanhtu utang usaha dan
akun kas di buku besar.
Supervisi
-
Inspeksi aktiva à
ketika barang datang dari pemasok, bagian penerimaan harus memeriksa jumlah dan
kondisinya (dari kerusakan, cacat, dan sbg), sehingga bagian penerimaan
menerima salinan kosong dari pesanan pembelian asli yang berasal dari bagian
pembelian. Supervisi adalah hal yang sangat oenting dalam bagian ini, untuk
memastikan bahwa staf administrasi bekerja dengan baik dalam melakukan
kewajiban yang penting tersebut.
-
Pencurian aktiva à
prosedur pemeriksaan yang tidak benar disertai dengan supervisi yang tidak
memadai dapat menciptakan situasi yang kondusif untuk terjadinya pencurian
persediaan dalam transit.
Catatan Akuntansi
Tujuan
pengendalian catatan akuntansi adalah untuk menyimpan jejak audit yang memadai
agar dapat menelusuri sebuah transaksi dari dokumen sumbernya hingga ke laporan
keuangan. Siklus pengeluaran memengaruhi cetatan akuntansi sebagai berikut;
buku besar pembantu utang usaha, daftar voucher, daftar cek, dan buku besar.
Selain catatan akuntansi, siklus pengeluaran harus menyediakan informasi
pendukung seperti, file permintaan pembelian, file pesanan pembelian, dan file
laporan penerimaan.
Pengendalian Akses
-
Akses langsung à
perusahaan harus mengendalikan akses ke aktiva fisik seperti kas dan
persediaan. Pengendalian akses langsung meliputi, kunci, alarm, dan akses ke
berbagai area yang berisi persediaan dan kas.
-
Akses tidak langsung à
perusahaan harus membatasi akses ke berbagai dokumen yang mengendalikan aktiva
fisiknya. Dengan berbagai dokumen pendukung yang tepat, transaksi tipuan dapat
dibuat tampak sah bagi sistem dan dapat dibayar.
Verifikasi Independen
-
Verifikasi independen oleh bagian utang
usaha à
tiap dokumen berisi berbagai fakta yang berbeda mengenai transaksi pembelian,
yang harus direkonsiliasi oleh staf administrasi bagian utang usaha sebelum
perusahaan mengakui kewajiban, yang meliputi kegiatan, permintaan pembelian,
pesanan pembelian, lapran penerimaan, dan faktur dari pemasok.
-
Verifikasi independen oleh bagian buku
besar à
bagian ini menerima voucher jurnal dari bagian pengendalian persediaan, utang
usaha, dan pengeluaran kas. Dari ringkasan ini diverifikasi bahwa kewajiban
total yang dicatat sama dengan persediaan yang diterima dan bahwa pengurangan
total dalam utang usaha sama dengan total pengeluaran kas.
Ø Pembelian Berbasis Komputer dan
Aplikasi Pengeluaran Kas
-
Bagian Pemrosesan Data Tahap 1
Siklus
pendapatan (dalam perusahaan ritel) atau siklus konversi (dalam perusahaan
manufaktur) yang sesungguhnya memulai aktivitas pemrosesan data. Ketika
persediaan berkurang karena penjualan atau produksi, sistem akan menetukan
barang dalam file buku besar oembantu persediaan (inventory subsidiary file) telah jatuh ke titik pemesanan ulangnya
yang kemudian akan dicatat dalam file permintaan terbuka. Pada akhir jam kerja,
sistem akan menyortir berbagai file permintaan terbuka. Kemudian informasi
surat-menyurat pemasok akan ditarik dari file pemasok yang valid (valid vendor file) untuk membuat
dokumen lpermintaan pembelian, sedangkan salinan berbagai dokumen masuk ke
prosedur manual dalam bagian pembelian dan utang usaha.
Bagian Pembelian
Bagian
pembelian membuat pesanan pembelian yang terdiri atas 5 bagian yang berbagai
salinan dikirim ke pemasok, bagian utang usaha, penerimaan, pemrosesan data,
dan untuk file bagian pembelian sendiri.
Program
komputer yang mengidentifikasi kebutuhan persediaan dan membuat permintaan
pembelian biasa, yang akan memungkinkan staf bagian pembelian meverifikasi
transaksasi pembelian sebelum memasukkan pesanan. Jika pengendalian komputer
yang memadai diterapkan untu mencegah atau mendemteksi kesalahan pembelian,
maka prosedur pemesanan yang lebih efisien dapat diimplementasikan. Pendekatan
alternatif untuk otorisasi dan memesan persediaan, yaitu alternatif satu
merupakan sistem membuat dokumen pesanan pembelian dan mengirimnya ke bagian
pembelian untuk ditinjau dan ditandatangani kemudian dikrim ke pemasok serta
salinan dikirim ke pemakai internal lain. Alternatif kedua, proses pemesanan
melalui distribusi pemesanan langsung ke pemasok dan pengguna internal. Sistem
ini memnghasilkan daftar transaksi barang yang dipesan untuk ditinjau oleh staf
bagian pembelian. Alternatif tiga menyajikan teknologi rekayasa ulang yang
disebut pertukaran data elektronik (electronic
data interchange – EDI). Metode ini tidak menghasilkan dokumen fisik (pesanan pembelian
atau pesanan penjualan).
-
Bagian
Pemrosesan Data Tahap 2
Bagian penerimaan à
ketika
barang diterima dari pemasok akan dibuat laporan penerimaan oleh bagian
penerimaan, dan salinan lain dikirim k bagian pembelian, utang usaha, dan
pemrosesan data.
-
Bagian
Pemrosesan Data Tahap 3
Bagian utang usaha à
faktur
dari pemasok akan direkonsiliasi dengan berbagai dokumen pendukung yang
sebelumnya dimasukkan ke dalam file tunda utang usaha. Kemudian staf
administrasi membuat voucher menyimpannya dalam file voucher terbuka dan
mengirim salina voucher ke bagian pemrosesan data.
-
Bagian
Pemrosesan Data Tahap 4
Program
bahtch akan memvalidasi berbagai catatan voucher dengan file pemasok valid,
menambahkan ke daftar voucher, dan membuat total batch untuk dicatat ke akun
pengendali utang usaha dalam buku besar.
Ø Prosedur Pengeluaran Kas
-
Bagian
pemrosesan data à sistem akan
memindai filed tanggal jatuh tempo dalam daftar voucher. Cek yang telah jatuh
tempo akan dicetak dan dicatat dalam daftar cek (jurnal pengeluaran kas), serta
nomor dicatat di daftar voucher untuk menutup moucher dan mentransfer ke file
utang usaha tertutup (closed accounts
payable file) kemudian dikirim ke bagian pengeluaran kas bersama daftar
transaksi. Total batch dari berbagai utang usaha yang terbuka (belum dibayar)
dan tertutup (sudah dibayar), peningkatan persediaan, dan pengeluaran kas akan
dicatat dalam akun pengendali utang usaha, pengendalian persediaan, dan akun
kas di buku besar. Total utang usaha yang ditutup dengan pengeluaran kas harus
sama.
-
Bagian
pengeluaran kas à merekonsiliasi
berbagai cek dengan daftar transaksi dan menyerahkan bagian cek yang dapat
dipindahtangankan ke pihak manajemen untuk ditandatangani, kemudian cek dikirim
ke pemasok, salinan ke bagian utang usaha dan pengeluaran kas.
-
Bagian
utang usaha à mencocokkan
salinan cek dengan voucher terbuka dan mentransfer ke file voucher tertutup.
Ø Merekayasa Ulang Sistem Pembelian /
Pengeluaran Kas
Pemrosesan
Data
Pekerjaan yang dilakukan secara
otomatis:
1. File
persediaan akan diteliti untuk mencari barang yang jatuh dalam titik pemesanan
ulang.
2. Tipa
barang yang akan diisi kembali dicatat kedalam file permintaan pembelian.
3. Permintaan
akan dikonsolidasikan berdasarkan nomor pemasok.
4. Informasi
kontak pemasok akan ditarik dari file pemasok yang valid.
5. Pesanan
pembelian akan dibuat dan ditambahkan ke file .pesanan pembelian terbuka.
6. Daftar
transaksi berbagai pesanan pembelian dikirimkan ke bagian pembelian untuk
ditinjau.
Bagian Penerimaan à
setelah
barang tiba, membuka file pesanan pembelian terbuka secara real time dengan memasukkan nomor pesanan pembelian yang dilihat
dari slip pengepakan.
Pemrosesan Data
Berbagai
pekerjaan dilakukan secara otomatis oleh sistem:
1. Jumlah
barang yang diterima akan dicocokkan dengan catatan pesanan pembelian terbuka
dan nilai Y akan dimasukkan dalam field yang terkait untuk menunjukkan
penerimaan persediaan.
2. Sebuah
record akan ditambahkan ke file laporan penerimaan.
3. Record
buku besar pembantu persediaan diperbaharui untuk mencerminkan penerimaan
barang persediaan.
4. Akun
pengendali persediaan di buku besar akan diperbaharui.
5. Record
dari file pesanan pembelian terbuka akan dipindahkan dan ditambahkan ke file
utang usaha terbuka, dan tanggal jatuh tempo pembayaran akan dibuat.
Prosedur
akan dilakukan untuk barang terpilih:
1. Cek
akan dicetak, ditandatangani, diteruskan ke ruang skurat untuk dikirim ke
pemasok.
2. Pembayaran
tersebut akan dicatat dalam file daftar cek.
3. Barang
yang dibayar akan ditransfer dari file utang usaha terbuka ke file utang usaha
tertutup.
4. Akun
utang usaha dan akun kas di buku besar akan diperbaharui.
5. Record
yang memerinci berbagai transaksi akan ditransmisikan melalui terminal ke
bagian utang usaha dan pengeluaran kas untuk ditinjau oleh pihak manajemen dan
disimpan.
Ø Implikasi Pembelian
-
Sistem
Otomatis
Perbaikan pengendalian persediaan à
keuntungan
terbesar dari sistem otomatis (batch) daripada sistem manual adalah perbaikan
kemampuan untuk mengelola kebutuhan persediaan. Selain itu terdapat masalah
dalam pengendalian, yaitu peraturan otorisasi yang mengatur transaksi pembelian
akan dikonsolidasikan dalam program komputer, jika terdapat kesalahan program
atau model persediaan yang tidak sempurna kan menyebabkan perusahaan tiba-tiba
kelebihan persediaan atau kekurangan persediaan.
Pengelolaan kas yang lebih baik à
mendukung
pengelolaan kas yang efektif dengan pemindaian file voucher per hari untuk
melihat barang yang harus dibayar, hingga menghindarkan dari pembayaran dini
dan terlewatnya tanggal jatuh tempo. Selaijn itu menulis cek secara otomatis,
perusahaan mengurangi biaya tenaga kerja, menghemat waktu pemrosesan, dan
meningkatkan akurasi.
Jeda waktu à
tergantung
jenis sistem pemesanan penjualan yang digunakan, jeda waktu ini dapat
mempengaruhi penjualan secara negatif. Karena inilah bagian penjualan tidak
mengetahui status persediaan terkirim dan dapat kehilangan penjualan.
Kemacetan dalam pembelian à
dengan
membebaskan bagian pembelian dari pekerjaan rutin seperti membuat pesanan
pembelian dan egirimkannya ke pemasok, maka perhatian difokuskan pada masalah
pemesanan dan staf pembelian dapat dikurangi.
Dokumen kertas yang berlebih à
banyak
biaya yang berhubungan dengan dokumen kertas, karena kertas harus dibeli dan
dokumen harus disimpan, diarsip, ditangani oleh bagian distribusi surat
internal dan dikonversi oleh personel pemrosesan data. Transaksi yang banyak
dengan pengurangan dan peniadaan dokumen kertas dalam sistemnya menjadi
keuntungan perusahaan.
-
Sistem
yang Direkayasa Ulang
Bagian
penting dari bagian ini adalah sistem ini menggunakan prosedur real time dan file akses langsung untuk
mempersingkat waktu tenggang dalam pencatatan, sistem ini meniadakan berbagai
prosedur manual rutin melalui otomatisasi, dan sistem ini mewujudkan
pengurangan dokumen kertas secara signifikan dengan menggunakan komunikasi elektronik
antara berbagai departemen dan dengan menyimpan berbagai record dalam akses
media langsung.
Pemisahan tugas à
sistem
ini menghilangkan pemisahan mendasar antara pemrosesan otorisasi dengan
transaksiprogram komputer akan mengotorisasi dan memproses pemesanan pembelian,
serta mengotorisasi dan menerbitan cek untuk pemasok.
Pengendalian akuntansi dan akses à sistem ini melihat catatan akuntansi
secara eksklusif dalam disket magnetis. Untuk mempertahankan integritas
berbagai record, perusahaan harus mengimplementasikan pengendalian yang
membatasi akses ke disket. Perusahaan dapat menggunakan sejumlah teknik fisik
dan peranti lunak untu menyediakan pengendalian akses yang memadai.
PROSEDUR
PEMROSESAN PENGGAJIAN DAN AKTIVA TETAP
Ø Gambaran Umum Aktivitas Penggajian
Secara teori, cek gaji dapat
diproses melalui sistem utang usaha dan penegeluaran kas reguler, namun
memiliki sejumlah kekurangan dengan alasan kepraktisan:
1. Perusahaan
dapat mendesain prosedur pengeluaran umum yang diterapkan untuk semua pemasok, namun
prosedur penggajian berbeda antarkaryawan.
2. Penulisan
cek kepada karyawan memerlukan pengendalian khusus, penipuan pembayaran gaji
lebih mudah ditutupi ketika cek gaji dikombinasikan dengan cek untuk kegiatan
dagang.
3. Prosedur
pengeluaran umum didesain untuk mengakomodasi arus transaksi yang relatif
lancar.kegiatan penggajian tidak bersifat berkelanjutan.
Prosedur
penggajian di dalam perusahaan manufaktur:
1. ;otorisasi
penggajian dan perincian transaksi (jam kerja) dimasukkan ke proses penggajian
dari 2 sumber yang berbeda yaitu personalia dan produksi.
2. Proses
penggajian merekonsiliasi informasi, menghitung gaji, dan mendistribusikan cek
pembayaran ke karyawan.
3. Akuntansi
biaya menerima informasi yang berkaitan dengan waktu yang digunakan untuk
setiap pekerjaan dari produksi (menjurnal akun barang dalam proses (work in
process – WIP).
4. Departemen
utang usaha menerima informasi rangkuman penggajian dari departemen penggajian
dan mengotorisasi departemen pengeluaran kas untuk menyetor 1 cek, jumlah total
gaji, dalam akun bank khusus dimana gaji diambil.
5. Proses
buku besar umum merekonsiliasi informasi rangkuman dari bagian akuntansi biaya,
utang, pengeluaran kas.
Ø Sistem Penggajian Manual
-
Personalia
à departemen
personalia menyiapkan dan menyerahkan ke departemen penggajian berbagai
formulir kegiatan personalia (personnel
action form), yang mengidentifikasi para karyawan yang diotorisasi untuk
menerima cek pembayaran dan digunakan untuik menunjukkan perubahan dalam
tingkat gaji per jam, pemotongan, dan klasifikasi pekerjaan.
-
Produksi
à karyawan
menyiapkan 2 jenis kartu catatan waktu kerja (time record), yaitu kartu pekerjaan (job ticket) yang berisi total jumlah waktu yang dihabiskan oleh
setiap pekerja di setiap pekerjaan produksi dan kemudian dikirim ke akuntanls
biaya (siklus konversi). Kartu waktu (time
card) berisi total waktu kerja keryawan di tempat kerja, dan dikirim ke
bagian penggajian untuk menghitung jumlah cek pembayaran karyawan.
-
Akuntansi
biaya à menggunakan
kartu pekerjaan untuk mengalokasikan biaya tenaga kerja ke akun WIP sebagai
biaya tenaga kerja langsung atau overhead. Kemudian dirangkum dalam rangkuman
distribusi tenaga kerja (labor
distribution summary) dan diteruskan ke departemen buku besar umum.
-
Penggajian
à menerima tarif
pembayaran dan data pemotongan gaji dari departemen personalia dan data jam
kerja dari departemen produksi. Pekerjaan yang dilakukan staf adm.: menyiapkan
daftar gaji (payroll register),
memasukkan informasi ke catatan penggajian karyawan (employee payroll records), menyiapkan cek gaji (paycheck), mengirim cek gaji ke
pengeluaran kas dan salina daftar gaji ke utang, serta menyimpan kartu waktu,
formulir kegiatan personalia, dan salinan daftar gaji.
-
Departemen
utang à staf adm. Utang
usaha memeriksa kebenaran daftar gaji dan menyiapkan 2 salinan tanda terima
pengeluaran kas sejumlah gaji tersebut. Salinan pertama di kirim ke pengeluaran
kas bersama daftar gaji, sedangkan lainnya dikirim ke buku besar umum.
-
Pengeluaran
kas à menerima cek-cek
penggajian, memeriksanya, dan kemudian menandatanganinya, lalu mengirimnya ke
pusat pembayaran untuk didistribusikan ke karyawan. Cek untuk seluruh jumlah
gaji ditulis dan disetor ke akun dana gaji (payroll
imprest account) dan 1 salinan cek dengan tanda terima pengeluaran kas dan
daftar gaji ke departemen utang untuk disimpan.
-
Buku
besar umum à menerima
rangkuman distribusi tenaga kerja dari bagian akuntansi biaya dan tanda terima
pengeluaran kas dari utang usaha yang berisi total jumlah gaji terutang dan
perincian ke dalam kas, utang pajak, dan pengurangan lainnya.
Ø Pengendalian Penggajian
-
Otorisasi
transaksi à dokumen ini
penting untuk mencegah penipuan penggajian dengan mengidentifikasi karyawan
yang diotorisasi. Formulir kegiatan personalia memungkingkan departemen
penggajian menyimpan daftar karyawan saat ini dibandingkan kartu waktu.
-
Pemisahan
tugas à fungsi penjagaan
waktu harus dipisahkan dari fungsi personalia. Informasi tarif pembayaran harus datang dari sumber independen – departemen
personalia.
-
Supervisi
à supervisor harus
mengamati proses memasukkan kartu untuk karyawan lain yang terlambat dan absen
dan merekonsiliasikan kartu waktu dengan kehadiran aktual.
-
Catatan
akuntansi à jejak audit
untuk penggajian meliputi dokumen: kartu waktu, kartu pekerjaan, dan bukti kas
keluar; informasi jurnal yang berasal dari rangkuman distribusi tenaga kerja
dan daftar gaji; akun buku besar pembantu yang berisi catatan karyawan dan
berbagai akun pengeluaran; akun buku besar umum (pengendali penggajian, kas,
dan akun dana gaji).
-
Pengendalian
akses à aktiva berkaitan
dengan sistem penggajian adalah tenaga
kerja dan kas. Pengendalian atas
akses ke dokumen sumber dan catatan dalam sistem pembayaran merupakan hal yang
penting.
-
Verifikasi
independen à contohnya,
verifikasi jam kerja, pengurus pembayaran
(paymaster), utang usaha, dan
buku besar umum.
Ø Sistem Penggajian Berbasis Komputer
-
Otomatisasi
Sistem Penggajian Menggunakan Pemrosesan Batch
Departemen
pemrosesan data menerima formulir kegiatan personalia, kartu pekerjaan, kartu
waktu, yang dikonversi ke file digital. Program komputer batch melakukan
pencatatan dengan terperinci, penulisan cek, dan fungsi buku besar umum.
Implikasi pengendali
à
sistem ini mengedepankan kekuratan akuntansi dan mengurangi kesalahan dalam
menulis cek, serta sistem ini tidak secara signifikan meningkatkan efisiensi
operasional, namun untuk jenis organisasi tingkat teknologi ini cukup memadai.
-
Merekayasa
Ulang Sistem Penggajian
Perusahaan
berlukuran sedang dan besar, pemrosesan gaji sering kali disatukan dalam sistem
manajemen sumber daya manusia (human
resource management – MSDM). Sistem ini menagkap dan memproses sejumlah
besar data yang berkaitan dengan personalia, termasuk tunjangan karyawan,
perencanaan tenaga kerja, relasi tenaga kerja, ketrampilan tenaga kerja,
kegiatan personalia (tarif pembayran, pemotongan, dll) juga gaji. Sistem ini
harus menyediakan akses real time ke
file personalia untuk tujuan mencari keterangan secara langsung dan untuk
perubahan catatan dalam status karyawan pada saat terjadinya. Sistem MSDM
berbeda dari sistem otomatisasi dalam hal departemen operasi mengirim transaksi
ke pemrosesan data melalui terminal, file akses langsung digunakan untuk
menyimpan data, dan banyak proses sekarang dilakukan secara real time.
Personalia
à
melaukakan perubahan dalam file karyawan secara real time melaui terminal, termasuk penambahan karyawan baru,
penghapusan karyawan yang sudah tidak bekerja, perubahan jumlah keluarga
karyawan, perubahan pemotongan gaji, dan perubahan status pekerjaan (tarif
pembayaran).
Akuntansi biaya à
memasukkan
data biaya pekerjaan (real time atau setiap hari) untuk menciptakan file
pemanfaatan tenaga kerja (labor usage
file).
Penjagaan waktu à
jika
menerima kartu waktu yang sudah disetujui dari supervisor pada tiap akhir
minggu, departemen penjagaan waktu membuat file kehadiran (attendance file).
Pemrosesan data à
tugas
yang dilakukan dalam lproses batch akhir periode kerja: 1) biaya tenaga kerja
didisktribusikan ke berbagai WIP, overhead, dan akun biaya. 2) file rangkuman
distribusi tenaga kerja online diciptakan. 3) daftar gaji online diciptakan
dari file kehadiran dan file karyawan (employee
file). 4) file catatan karyawan diperbaharui. 5) cek penggajian disiapkan
dan ditandatangani. 6) file bukti pengeluaran diperbaharui dan satu cek
disiapkan untuk data yang akan ditransfer ke akun dana gaji. 7) pada akhir
pemrosesan sistem tersebut menerima file rangkuman distribusi tenaga kerja dan
file bukti pengeluaran dan memperbaharui file buku besar umum.
Implikasi pengendalian à
sistem
berbasis komputer pasti menghasilkan catatan yang memadai untuk verifikasi
independen dan tujuan audit. Akhirnya pengendalian harus didesain untuk melindungi
akses yang tidak diotorisasi ke file data dan program komputer.
Ø Sistem Aktiva Tetap
Aktiva tetap (fixed assets) adalah properti, pabrik, dan peralatan yang
digunakan dalam proses bisnis yang relatif permanen dan sering kali secara
kolektif mencerminkan investasi keuangan terbesar perusahaan. Tujuan spesifik
dari sistem aktiva tetap:
1) Memproses
akuisisi aktiva tetap ketika diperlukan dan sesuai dengan persetujuan dan
prosedur manajemen formal.
2) Mempertahankan
catatan akuntansi yang memadai dari akuisisi, biaya, deskripsi, dan lokasi
fisik aktiva di dalam organisasi.
3) Memlpertahankan
catatan depresiasi yang akurat untuk aktiva-aktiva yang dapat disusutkan sesuai
dengan metode-metode yang wajar.
4) Menyediakan
informasi bagi pihak manajemen yang dapat membantu merencanakan investasi
aktiva tetap di masa yang akan datang.
5) Mencatat
penghapusan aktiva tetap dengan benar.
Sistem
aktiva tetap memiliki beberapa karakteristik dan juga terdapat perbedaan dengan
siklus pengeluaran, yaitu pertama siklus pengeluaran meproses akuisisi rutin
untuk persediaan bahan baku untuk fungsi produksi dan persediaan barang jadi
untuk fungsi penjualan, serta kedua diantara sistem ini perusahaan biasanya
memperlakukan akuisisi persediaan sebagai biaya periode lancar, namun mengapitalisasikan
aktiva tetap yang menghasilkan manfaat untuk periode jangka panjang.
Ø Logika Sistem Aktiva Tetap
-
Akuisisi
aktiva
Akuisis
aktiva (aset acquisition) biasanya
dimulai dari manajer departemen (pengguna) yang melihat kebutuhan untuk
mendapatkan aktiva tetap yang baru. Prosedura otorisasi dan persetujuan yang
terlibat akan bergantung pada biaya aktiva tersebut. Manajer departemen sering
kali memiliki otoritas umum untuk menyetujui pembelian aktiva tetap yang tidak
mahal. Untuk pengeluaran modal, batas materialitas yang ditetapkan meminta
persetujuan eksplisit yang melibatkan analisis manajemen modal formal untuk
mengevaluasi biaya dan manfaat dari permintaan.
-
Pemeliharaan
aktiva
Pemeliharaan
aktiva (asset maintenance) melibatkan
penyesuaian saldo akun buku ebesar pembantu aktiva ketika aktiva tersebut
(tidak termasuk tanah) menyusut sepanjang waktu pemakaiannya. Metode depresiasi
umum yang digunakan adalah garis lurus, jumlah digit tahun, saldo menurun
ganda, dan unit produksi. Perhitungan depresiasi merupakan transaksi internal
yang harus diproses oleh sistem aktiva tetap tanpa manfaat eksplisit dari
peristiwa ekonomi atau dokumen sumber yang menggerakkan transaksi.
-
Penghapusan
piutang
Pilihan
penghapusan aktiva adalah menjual, membongkar, menyumbangkan, atau menghentikan
penggunaan aktiva. Laporan penghapusan aktiva yang menjelaskan disposisi akhir
dari aktiva dikirim ke departemen akuntansi aktiva tetap untuk mengotorisasi
penghapusannya dari buku besar.
Ø Sistem Aktiva Tetap Berbasis
Komputer
-
Prosedur
akuisisi
Dokumen
ini menyediakan bukti bahwa perusahaan secara fisik telah menerima aktiva dan
menunjukkan biayanya. Staf menggunakan terminal komputer untuk membuat catatan
aktiva tersebut dalam buku besar pembantu aktiva tetap.
-
Pemeliharaan
aktiva
Sistem
aktiva tetap menggunakan jadwal depresiasi untuk mencatat transaksi depresiasi
pada akhir periode secara otomatis. Tugas khusus mencakup perhitungan
depresiasi periode saat ini, pembaharuan akumulasi depresiasi dan field nilai
buku dalam catatan buku besar pembantu, pembukuan total depresiasi ke akun buku
besar umum yang dipengaruhi (biaya depresiasi dan akumulasi depresiasi), serta
pencatatan transaksi depresiasi dengan menambahkan cetatan ke file voucher
jurnal.
-
Prosedur
penghapusan
Kejtika
staf administrasi menghapus catatan dari buku besar pembantu aktiva tetap,
sistem secara otomatis membukukan dan membuat jurnal penyesuaian ke akun
pengendali aktiva tetap dalam buku besar umum, mencatat setiap laba atau rugi
yang berkaitan dengan transaksi penghapusan, dan menyiapkan catatan voucher
jurnal.
Ø Mengendaliakan Sistem Aktiva Tetap
-
Pengendalian
otorisasi
Akuisisi
aktiva tetap harus formal dan secara eksplisit diotorisasi, setiap transaksi
harus dimulai dengan permintaan tertulis dari pengguna dan departemen.
-
Pengendalian
supervisi
Supervisor
harus memastikan aktiva tetap yang digunakan sesuai dengan kebijakan perusahaan
dan praktik bisnis.
-
Pengendalian
verifikasi independen
Secara berkala
auditor internal harus memeriksa akuisisi aktiva dan prosedur persetujuan untuk
menentukan kelayakan faktor yang digunakan dalam analisis. Auditor internal
harus memverifikasi lokasi, kondisi, dan nilai pasar dari aktiva tetap
perusahaan dibandingkan dengan catatan aktiva tetap dalam buku besar pembantu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar